Sabtu, 17 Mei 2014

Karaeng Bantaeng terima turunan Raja Lampung.



 
Bantaeng, 17/05 – 2014 – Karaeng Bantaeng yang juga Bupati Prof Dr HM Nurdin Abdullah menerima kunjungan silaturahmi keturunan Raja Lampung Yang Mulia Brigjen Pol Drs Ike Edwin SH, MH.
 
Ike Edwin yang bergelar Menteri Sekala Brak Kerajaan Lampung yang kini menjabat Wakapolda Sulselbar tersebut tiba bersama permaisuri dan keturunan Raja-Raja se Sulsel di rumah jabatan Bupati Bantaeng, Sabtu (17/5).
 
Pada penerimaan rombongan berjumlah 20 orang tersebut, Raja Bantaeng Yang Mulia Prof Dr HM Nurdin Abdullah didampingi Plt  Sekda Drs H Abd Latief Naikang Msi dan pimpinan SKPD lainnya.
Bupati HM Nurdin Abdullah menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasihnya atas kehadiran para raja dan permaisuri di daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel.
‘’Ini menjadi inspirasi terhadap Pemerintah dan masy,’’ terangnya. Ia juga mengemukakan berbagai perkembangan pemerintahannya selama memimpin sejak 2008 hingga kini.
 
Diantara perkembangan tersebut, Nurdin Abdullah menyebut layanan kesehatan langsung ke rumah pasien melalui call center 113 yang melekat pada Brigade Siaga Bencana (BSB).
 
Melalui fasilitas ini,  rakyat Bantaeng tidak lagi takut sakit karena akan mendapatkan pertolongan dokter. Semakin maksimalnya pelayanan kesehatan yang ada,  juga ditunjang RSU yang saat ini juga dalam tahap konstruksi 8 lantai yang insya Allah ke depan menjadi ikon tambahan daerah berjuluk Butta Toa ini.
Rakyat Bantaengpun sudah bisa menabung di bank. Pada tahun 2007, jumlah tabungan sebanyak Rp 178 miliar lebih dan pada 2013 jumlah tabungan masyarakat sudah mencapai Rp 803 miliar lebih. 
 
Pencapaian tersebut berimplikasi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) karena masyarakat semakin produktif. Demikian halnya angka kemiskinan dapat ditekan hingga 7% termasuk meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat hingga mencapai Rp 16 juta lebih (pada periode sebelumnya hanya Rp 5 juta).
Masih menurut Bupati HM Nurdin Abdullah, sejak diberi amanah rakyat, daerah yang pernah menjadi afdeling yang membawahi kabupaten Sinjai, Selayar, Bulukumba dan Jeneponto menjadi pendorong untuk berbuat. 
 
Meski bermodalkan anggaran APBD terkecil diantara kabupaten lain di Sulsel, Bantaeng mampu melakukan sentuhan parsial namun berdampak lebih besar (multi player effek).
Anggaran kecil tersebut kini sudah dapat dinikmati masy. ‘’Rakyat Bantaeng sudah bisa tersenyum dengan berbagai ruang terbuka (public space) yang membentang mulai dari Pantai Seruni, Pantai Lamalaka hingga Pantai Marina juga sudah bisa dinikmati,’’ ujarnya. 
 
Para petani juga sudah bisa menikmati hasil panennya dengan maksimal karena sudah bisa membuat bibit pertanian sendiri di wilayahnya masing-masing, tambahnya.
‘’Bagi kami di Bantaeng, hal tesebut menjadi penyemangat dengan sebuah keyakinan bahwa para leluhur kita Raja-Raja Nusantara akan tersenyum melihat keturunannya tetap memberi yang terbaik kepada rakyat yang memberi mandat kepada kita semua untuk mengatur dan mengurus mereka,’’ tambah Nurdin.
 
Karaeng Bantaeng mengemukakan,  Bantaeng pada 2008 juga merupakan daerah tertinggal. Ini menjadi ironi bila dilihat dari aspek sejarah dan potensi daerah ini pada masa lampau yang pernah jaya.
Ketika masih menjadi afdeling, Bantaeng merupakan pusat pemerintahan, pendidikan, dan perdagangan.
Karena itu, sebagai keturunan raja Bantaeng, kami semakin mempertegas kepada bapak ibu saudaraku yang mulia Raja-Raja Nusantara, mari kita perlihatkan kepada rakyat di daerah masing, bahwa jika diberi amanah, kita mampu memberi yang terbaik kepada rakyat sebagai rangkaian membangun Indonesia dari daerah masing-masing.
 
Perwakilan Raja-Raja Sulawesi yang diwakili Yang Mulia Karaeng A Maddusila pada kesempatan itu juga menyampaikan terima kasih atas penyambutan penerimaan pemerintah dan masyarakat Butta Toa.
Ia mengemukakan, eksistensi kerajaan yang ada terutama di Sulawesi. A Maddusila mengatakan, silaturahmi ini memiliki makna dan momentum strategis karena disatu sisi selain sebagai ajang untuk saling membangun, melanjutkan serta mempererat komunikasi sebagaimana telah dilakukan para leluhur pendahulu kita,  disisi lain juga merupakan ajang untuk semakin memantapkan keberadaan keturunan Raja-Raja Nusantara di republik ini yang pernah eksis memimpin daerah masing-masing untuk kesejahteraan dan pengayom rakyat, urainya.
 
Usai pertemuan silaturahmi, rombongan Raja-Raja Nusantara melanjutkan kunjungan ke kawasan wisata Pantai Marina.(hms)

Artikel Terkait

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply

Total Tayangan