Balla
Tujua berarti tuju buah rumah ini terletak di Perkampungan TUa Onto di
Lereng Gunung Lompobattang di Desa Onto Kecamatan Bantaeng sekitar 12 km
sebelah utara Ibukota Bantaeng.
Balla
Tujua merupakan salah satu situs perkampungan yang menempati areal
tanah milik masyarakat yang luasnya sekitar 5 hektar, disekelilingnya
ditumbuhi pohon-pohon yang tinggi hingga mencapai 60 meter serta rotan
dan beberapa pohon lainnya. Didalam kawasan ini terdapat 7 buah rumah
tinggal diaman ada 6 buah rumah diantaranya berukuran besar dan
menghadap ke Utara, sedangkan yang satunya berukuran kecil menghadap ke
Selatan.
Selain itu,
dikawasan ini terdapat bangunan tempat upacara untuk kegiatan pelantikan
kepala kaum, pesta perkawinan, dan upacara kelahiran bayi, bangunan ini
berupa rumah panggung dan pagar, yaitu Rumah Balla Lompoa, Balla To’do,
dan Balla Ca’dia. Bangunan lainnya dikenal dengan nama Taka’ Bassia,
yaitu bangunan bekas tempat penempaan besi, terletak di sebelah Selatan
Balla Ca’dia.
Masyarakat
yang tinggal disana merupakan satu dari tuju kelompok masyarakat yang
ada di Bantaeng pada zaman dahulu. Setiap kelompok masyarakat dipimpin
oleh kepla kaum yang disebeu Totoa, dia dianggap tua atau dituakan dalam
kelompoknya, selain itu dia dianggap memiliki kecakapan tertentu dan
sebagai symbol kehadiran leluhur mereka.
Cikal
bakal kerajaan Bantaeng berasal dari Onto. Kepala kaum di Onto bergelar
Rampang yang digantikan oleh Kareang Loe ri Onto, setelah wafat beliau
pun digantikan oleh Punta Dolangang dengan gelar Dala Onto yang kemudian
dilantik sebagai raja yang pertama di Bantaeng.
0 komentar
Posting Komentar