Makam
ini terletak di Kelurahan Bontosunggu Kecamatan Bissappu, sekitar 2 km
dari ibukota Bantaeng, makam ini masih terawat dan banyak dikunungi oleh
masyarakat di dalam maupun diluar kabupaten, dari jalan dekat Kantor
Camat Bissappu, para pengunjung yang data harus memarkir kendaraanya
sekitar 700 meter sebelu, sampai di lokasi makam. Setelah itu mereka
yang datang ke sana biasanya untuk berziarah atau melepas nazar.
Setiap
hari, makam I ni ramai dikunjungi orang pada hari minggu, para
pengunjung yang dating sangat antusias bahkan jumlahnya mencapai ratusan
orang. Mereka dating bersama keluarganya diwaktu pagi dan pulang pada
siang atau sore hari. Datuk Pakkalimbungan mempunyai nama asli yaitu
Syekh Muhammad Amir, pada masa hidupnya pada tahun 1912 beliau adalah
seorang muballiq besar dan sangat dikagumi oleh masyarakat sekitar
Bantaeng. Sebenarnya di Bantaeng pernah ada beberapa Muballiq besar
diantaranya Syekh Nur Baharuddin di Masjid Taqwa Tompong pada tahun 1889
dan Syekh Tuan Abdul Gani di Bissampole pada tahun 1800.
Ironisnya
tempat Makam Datuk Pakkalimbungang yang masyarakat sering menyebutnya
Dg Toa ini masih dijadikan tempat untuk meminta sesuatu diakibatkan
karena kurangnya pengetahuan agama yang dimilikinya hal inilah yang
membuat sebagian masyarakat Bantaeng merasa cemas dengan perilaku ini
yang agak menyimpang dengan agama islam.
Untuk mengetahui lebih dekat makam dari Datuk Pakkalimbungang ini anda dapat berkunjung kesana tanpa hari-hari tertentu…
0 komentar
Posting Komentar